Kamis, 25 Juli 2013

SUB UNIT SLARONGAN : Bermain Sambil Belajar

Bermain Sambil Belajar
 
Rasa jenuh sering menyelimuti para siswa saat dianjurkan bagi mereka untuk belajar terus menerus. Mulai dari siswa pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi hingga lebih rendah seperti contohnya adalah siswa SD, kejenuhan ini pun banyak dialami mereka dimana yang selalu mereka inginkan adalah bermain, bermain dan bermain. Di sinilah mahasiswa KKN-PPM UGM membuat program bimbingan belajar SD dimana akan diajarkan bagaimana mereka dapat belajar sambil bermain serta mengajarkan cara belajar yang efektif.

    SD Jonggrangan adalah sekolah dimana mahasiswa KKN-PPM UGM akan melaksanakan programnya untuk mengajar dan berbagi pengalaman maupun ilmu. Seperti yang telah dianjurkan oleh bapak Kepala Sekolah SD Jonggrangan, yang telah memberikan kepercayaan pada kami untuk mengajar kelas 2, 3 dan 5. Mata pelajaran yang diajarkan antara lain B.Inggris, Matematika, IPA, B.Indonesia, B.Jawa dan Kesenian. Sendau gurau, suka duka pun kami alami saat mengajar di sana. Kali pertama mengajar kelas 2 suasana kelas begitu sepi dan siswa-siswi duduk dengan rapi dan sopan. Rasa malu masih menghiasi wajah lugu mereka. Pada pertemuan kedua kenakalan, keunikan serta keberanian mereka sudah mulai terlihat. Rasa canggung maupun malu pun telah berganti dengan senyum manis dan sikap antusias serta rengekan-rengekan yang banyak mereka inginkan. Berbeda dengan kelas 3 dan 5, kali pertama kami mengajar mereka  sudah antusias dan berani menimpali pertanyaan-pertanyaan yang kami lontarkan. Visualisasi seperti poster bergambar menunjang cara belajar siswa kelas 2 dan 3 sebagai alat untuk mempermudah mereka untuk menghafal. Dengan mengkombinasikan bermain sambil belajar merupakan cara yang efektif bagi mereka. Contohnya pada mata pelajaran B.Inggris penggunaan English card sangat menunjang siswa untuk cepat menghafal. Ketika siswa merengek untuk ganti pelajaran karena mereka merasa bosan belajar, menggambar menjadi mata pelajaran yang tidak ingin mereka lewatkan. Kami pun tak kalah akal untuk mengkombinasikan antara menggambar dengan belajar seperti menggambar apa yang telah diajarkan kemudian disampingnya apa yang telah mereka gambar diberi tulisan ke dalam B.Inggris, seperti menggambar sepatu, gaun, dll. Berbeda dengan siswa kelas 5 yang lebih susah diatur tetapi ketika kami meminta untuk serius belajar mereka pun akan serius belajar. Mereka semua termotivasi untuk belajar dan berlomba-lomba menunjukkan keberaniannya untuk menjawab pertanyaan dari kami ketika kami mengadakan semacam kuis berhadiah yang membutuhkan kompetisi antar siswa. Tak luput rasa bingungpun melanda saat 3 siswa menangis diwaktu yang bersamaan. Yaitu satu siswa kelas 1, dan dua siswa dari kelas 2. Itulah beberapa suka duka selama kita mengajar ada saja yang membuat kami kadang merasa sedikit kesal ketika para siswa susah diatur tetapi kita pun juga dapat tertawa terbahak-bahak melihat tingkah unik dan wajah lugu mereka.

Selengkapnya di kategori blog: rumahzis.ugm.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar