Jumat, 06 September 2013

SUB UNIT SLARONGAN : Pemasaran Produk


 
Pemasaran produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salahsatu program sub unit Slarongan dalam KKN-PPM 2013 ini. Meski dalam pengamatan dilapangan, yang tampak adalah kegiatan ibu-ibu sebagai pengrajin besek. Mereka mengisi waktu senggang dengan membuat aneka kerajinan besek.  Beraneka macam besek yang dibuat sesuai dengan fungsinya seperti besek yang digunakan untuk tempat gudeg, tempat jenang dodol, tempat nasi, tempat bunga makam, tempat pensil, tempat burung dara, caping, souvenir pernikahan, hingga besek berukuran besar untuk kegiatan kenduri didesa. Penjelasan diatas diperoleh berdasarkan kegiatan yang dilakukan oleh penulis pada hari Minggu, 4 Agustus 2013. Penulis melakukan penelitian kepada salahsatu informan yang bekerja sebagai bakul (penjual) besek, yakni Bapak Turut. Beliau bertempat tinggal di Kwayuhan, dan selama 30 tahun telah bekerja sebagai bakul besek. Setiap hari rutinitas beliau pagi hingga siang adalah berkeliling dari pasar ke pasar untuk menjual besek. Tentu besek yang dijual diperolehnya dari para pengrajin besek didesa. Tidak hanya besek dari pengrajin besek warga ibu-ibu Slarongan, tetapi  juga dari seluruh dusun di Desa Sendangmulyo. Caranya adalah beliau membeli dan mengambil  besek dari rumah ke rumah para pengrajin besek.
            Berawal dari modal 500ribu yang dimiliki saat itu, beliau mampu bergerak semakin maju sebagai bakul besek. Bisa disebut profesi ini adalah profesi yang turun-temurun, karena beberapa saudara beliau juga berprofesi sama. Dalam kaitannya dengan pemasaran, hampir tidak ada hambatan yang dialami. Bahkan cenderung semakin meluas. Hal ini karena selalu datang permintaan terus-menerus dari konsumen dengan kebutuhan kepentingan yang berbeda. Tidak hanya pesanan dalam provinsi tetapi hingga antar pulau, bahkan keluar 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar