SUB UNIT SLARONGAN : Pemasaran Produk
Pemasaran
produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salahsatu program sub unit
Slarongan dalam KKN-PPM 2013 ini. Meski dalam pengamatan dilapangan, yang
tampak adalah kegiatan ibu-ibu sebagai pengrajin besek. Mereka mengisi waktu
senggang dengan membuat aneka kerajinan besek. Beraneka macam besek yang dibuat sesuai dengan
fungsinya seperti besek yang digunakan untuk tempat gudeg, tempat jenang dodol,
tempat nasi, tempat bunga makam, tempat pensil, tempat burung dara, caping,
souvenir pernikahan, hingga besek berukuran besar untuk kegiatan kenduri
didesa. Penjelasan diatas diperoleh berdasarkan kegiatan yang dilakukan oleh penulis
pada hari Minggu, 4 Agustus 2013. Penulis melakukan penelitian kepada salahsatu
informan yang bekerja sebagai bakul (penjual) besek, yakni Bapak Turut. Beliau
bertempat tinggal di Kwayuhan, dan selama 30 tahun telah bekerja sebagai bakul
besek. Setiap hari rutinitas beliau pagi hingga siang adalah berkeliling dari
pasar ke pasar untuk menjual besek. Tentu besek yang dijual diperolehnya dari
para pengrajin besek didesa. Tidak hanya besek dari pengrajin besek warga ibu-ibu
Slarongan, tetapi juga dari seluruh
dusun di Desa Sendangmulyo. Caranya adalah beliau membeli dan mengambil besek dari rumah ke rumah para pengrajin
besek.
Berawal dari modal 500ribu yang dimiliki saat itu, beliau
mampu bergerak semakin maju sebagai bakul besek. Bisa disebut profesi ini
adalah profesi yang turun-temurun, karena beberapa saudara beliau juga
berprofesi sama. Dalam kaitannya dengan pemasaran, hampir tidak ada hambatan
yang dialami. Bahkan cenderung semakin meluas. Hal ini karena selalu datang
permintaan terus-menerus dari konsumen dengan kebutuhan kepentingan yang
berbeda. Tidak hanya pesanan dalam provinsi tetapi hingga antar pulau, bahkan
keluar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar